Diduga Overdosis 2 Kali Suntikan Vaksin Sekaligus, Warga Batam Kota Jatuh Sakit dan Meninggal Dunia

  • Bagikan

BTM.CO ID, BATAM – Diduga overdosis vaksin Covid-19, Harjito (49) warga Perumahan BPD, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, meninggal dunia, Rabu (28/7/2021) kemarin.

Sebelumnya Harjito menjalani vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan Apindo Kepri, pada tanggal 11 Juli lalu, dan dalam sehari itu dia divaksin sebanyak dua kali atau dua dosis.

“Dokter yang bertanggungjawab pada saat vaksinasi itu mengakui bahwa almarhum hari itu divaksin dua kali oleh vaksinator berbeda. Dia mengatakan ada miss komunikasi hari itu. Ada surat pernyataan dokter,” ungkap Erry Syahrial, Ketua RT 01, RW 04, Perumahan BPD, Kamis (29/7/2021).

BACA JUGA:   Sesmenko Perekomian Dorong Batam Jadi Bagian dari Rantai Nilai Global

Diceritakan Erry, setelah menjalani vaksinasi tersebut almarhum langsung mengeluh tak enak badan.

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

“Malam setelah divaksin ada rapat persiapan Idul Adha. Beliau pulang duluan karena merasa tak enak badan,” ungkapnya.

Nah, sempat masuk kerja beberapa hari, kemudian kondisi kesehatan almarhum makin memburuk dan menjalani perawatan di RS Budi Kemuliaan (RSBK), Seraya.

“Masuk rumah sakit tanggal 22 Juli. Tanggal 23 tes PCR. Tanggal 24 hasilnya keluar dan positif Covid-19. Tanggal 28 meninggal dunia,” ungkap Erry.

Dari cerita almarhum pada warga ungkap Erry, pada saat vaksinasi tersebut dia sadar telah disuntik sebanyak dua kali setelah vaksinator selesai menyuntik kedua.

BACA JUGA:   TERNYATA Ini Penyebab Auto Gate Pelabuhan Batu Ampar Bermasalah, Dendi : 15 Menit Telah Selesai Diperbaiki

“Katanya setelah disuntik pertama disuruh petugas atau relawan untuk duduk di kursi. Dia tak tau itu kursi orang yang belum disuntik. Kemudian dia dipanggil dan diarahkan ke petugas vaksinator lagi. Dia gak sadar kalau mau disuntik lagi. Setelah selesai baru sadar,” ungkap Erry.

Setelah itu lanjut Erry, Harjito berkonsultasi dengan dokter Calvin, yang mengaku sebagai penanggungjawab vaksinator. Calvin pun menyarankan jika terjadi keluhan pasca vaksinasi Harjito segera memberitahukannya agar dapat diberi tindakan lanjutan. Namun, saat Harjito mengeluhkan kondisinya, Calvin malah tak menanggapinya.

BACA JUGA:   Menyalahi Fatwa Lahan, BP Batam Peringatkan Pengembang Perum. Palm Spring

“Tanggal 15 juli dia (Harjito) WA yg bersangkutan. Asam lambung kambuh, meriang, batuk, dan keluhan lain, tapi tak ditanggapi. Waktu berjalan, tetap kerja, hingga akhirnya drop, masuk rumah sakit, dan meninggal dunia,” ungkapnya.

Keluarga kata Erry, sangat berharap ada jawaban yang pasti penyebab kematian Harjito, meski hasil PCR sebelum meninggal dunia positif Covid-19. Karena, Harjito jatuh sakit setelah menjalani vaksinasi dan mendapatkan dosis yang berlebih.

“Istrinya berharap ada kepastian. Apa evek vaksin atau karena covid. Ini yang sebetulnya harus dijawab,” ujarnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *