Se-Indonesia Kena Prank Sumbangan Covid 2 T. Keluarga Akidi Ternyata Hanya Bercanda

  • Bagikan

PPATK Ungkap ‘Prank’ Sumbangan Rp 2 T Bodong

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melakukan analisis dan pemeriksaan terkait janji donasi Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. PPATK menyimpulkan bilyet giro Rp 2 triliun itu tidak ada.

“Sampai dengan hari kemarin, kami sudah melakukan analisis dan pemeriksaan, dan dapat disimpulkan kalau uang yang disebut dalam bilyet giro itu tidak ada,” ujar Kepala PPATK Dian Ediana Rae kepada wartawan, Rabu (4/8/2021).

Kapolda Sumsel Minta Maaf

Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra sendiri sudah meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Irjen Eko meminta maaf karena sumbangan jumlah fantastis itu menimbulkan kegaduhan.

BACA JUGA:   Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Lantik Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam

“Secara pribadi saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya jelas kepada Bapak Kapolri, pejabat utama Mabes Polri, anggota Polri se-Indonesia, dan masyarakat Sumatera Selatan,” kata Eko membuka konferensi pers di Polda Sumsel, Kamis (5/8).

BACA JUGA:   Biro PO Kemenko Polhukam Gelar Sosialisasi Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

“Kegaduhan yang terjadi ini karena kelemahan saya sebagai individu, sebagai manusia biasa, dan kami mohon maaf. Ini terjadi karena ketidakhati-hatian saya selaku individu,” kata Irjen Eko.

Eko juga menjelaskan awal mula dia kena ‘prank’ hibah Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. Eko menyebut dirinya mendapat info soal rencana pemberian donasi itu dari Kadis Kesehatan Sumsel.

BACA JUGA:   107 Kg Sabu-sabu Berhasil Diamankan Satnarkoba Polresta Barelang dan Bea Cukai Batam

Putri Akidi Tio, Heryanty, bersama dr Hardi menyerahkan secara simbolis janji bantuan Rp 2 triliun kepada Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri (Foto: Istimewa)

“Kadiskes bilang mau ada sumbangan dari keluarga Akidi yang disampaikan Prof Hardi,” ucapnya.

  • Bagikan