BTM.CO.ID, SEMARANG – Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, mulai beroperasi. Diharapkan dengan beroperasinya IPAM tersebut dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Semarang Barat.
Proyek tersebut dikerjakan oleh PT ASB, yang merupakan konsorsium antara Moya Group dan PT Medco Infrastruktur Indonesia. Lingkup pekerjaannya meliputi Pembagunan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM), 2 (dua) Reservoir dan Pipa Transmisi.
Pembangunan fasilitas tersebut diselesaikan tepat waktu walaupun dikerjakan dalam masa wabah pandemi Covid -19. Hal itu tentu memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat Semarang yaitu mendapatkan akses air bersih sesuai dengan yang pernah dijanjikan.
“Tambahan kapasitas air bersih ini juga akan menaikkan kehandalan pasokan pada masyarakat, sehingga akan berdampak pada penambahan Rasio Cakupan Layanan (Service Coverage Ratio) air bersih di Kota Semarang ini,” kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, di sela-sela acara tasyakuran dimulainya pengoperasian IPAM Jatibarang dalam Rangkaian Proyek KPBU Semarang Barat.
Hendrar, mengungkapkan proyek tersebut digarap dengan skema Kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dengan Badan Usaha (KPBU) dan dalam bidang investasi air bersih merupakan kali pertama dilakukan di Kota Semarang.
Proyek KPBU SPAM Semarang Barat ini menelan total nilai pekerjaan (Investasi) sebesar Rp1,15 triliun dan di mana sebanyak Rp417 miliar di antaranya merupakan proyek IPAM Jatibarang dengan kapasitas 1000 liter per detik. Proyek ini sangat prestisius (bergengsi) dan keberadaanya sangat ditunggu-tunggu oleh warga Semarang.
Penghargaan disampaikan Walikota Semarang kepada semua pihak atas terlaksananya proyek KPBU ini. Apresiasi dalam hal ini diberikan kepada Presiden Republik Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota, PDAM Tirta Moedal serta PT Air Semarang Barat (ASB).
Sementara, Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang, E. Yudi Indardo, ST, MPPM, M.Ak, mengatakan kapasitas 1.000 liter per detik air bersih dari PT ASB ini dapat meningkatkan cakupan layanan dari 60% menjadi 80% atau akan ada tambahan sekitar 60.000 KK pelanggan baru PDAM Tirta Moedal Kota Semarang. Di samping itu, dengan adanya tambahan pasokan air bersih ini, maka akan menaikkan tingkat layanan K3 (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitasnya) pada pelanggan yang ada.
“Keberhasilan ini tentunya akan mendukung program Semarang Semakin Hebat,” ujarnya.
Hal ini tentunya kata Yudi, sejalan dengan komitmen pengembangan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) khususnya pada sektor Lingkungan Hidup, yaitu memastikan masyarakat mencapai akses air bersih dan sanitasi.
Pengoperasian IPAM tersebut oleh PT ASB, yang merupakan anak perusahaan Moya Group. ASB siap untuk menjadi mitra terpercaya pemerintah sebagai penyedia layanan air minum dengan pelayanan teknis terpadu.
“PT ASB ini merupakan proyek KPBU Moya Group yang kedua, di mana sebelumnya telah dilakukan di PT Aetra Air Tangerang (Aetra Tangerang),” ungkap CEO Moya Indonesia Holding, Mohamad Selim pada acara tasyakuran tersebut.
Program KPBU saat ini kata Mohamad Selim semakin menjadi perhatian para pemangku kepentingan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia khususnya pembangunan SPAM.
“Dengan skema ini, pemerintah dapat membagi tugas penyelenggaraan infrastruktur dengan pihak swasta, sehingga pemerintah diharapkan dapat lebih berkonsentrasi kepada penyediaan layanan lainnya,” kata Mohamad Selim lebih lanjut.
Dengan konsep KPBU ini, keberadaan Moya dan Medco dalam proyek KPBU Semarang Barat dapat membantu pemerintah pusat, pemerintah daerah, PDAM dan badan-badan lainnya dalam meningkatkan pelayanan air bersih melalui jaringan perpipaan di Indonesia pada khususnya. Namun tentunya keberhasilan proyek ini tidak terlepas dari peranan dan dukungan penuh dari pemerintah daerah maupun PDAM setempat.
Namun sebagai mitra swasta, Moya dan Medco melalui ASB ini tetap berprinsip bahwa komitmen kerjasama tersebut harus dilakukan dengan konsep saling menghormati, mencari solusi yang paling baik untuk hasil yang terukur dengan jelas serta faktor penentu lainnya adalah faktor efektifitas dan efisiensi menjadi kunci keberhasilannya.(BTM /emr).