BTM.CO.ID, BATAM – Ratusan warga Pasar Induk Jodoh, Batam, melakukan demonstrasi di kantor DPRD Batam, Batam Center, Rabu (28/7/2021) siang.
Mereka turut membawa jenazah Friska boru Ginting, yang meninggal saat pembongkaran Pasar Induk Jodoh pada Senin (26/7/2021) lalu. Friska meninggal karena sakit.
Dalam orasinya, mereka meminta anggota DPRD Kota Batam memberikan perhatian pada masyarakat, terutama masyarakat kecil yang saat ini tinggal di bekas bangunan Pasar Induk Jodoh.
Mereka kecewa pembongkaran bangunan pasar dilakukan pada masa sulit dan masih diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Batam.
“Kondisi sudah sulit, makin dipersulit lagi. Mana hati nuraninya,” ujar salah seorang orator. “Sekarang PPKM, tak boleh berkerumun, tapi yang datang malah rame-rame,” katanya lagi.
Mereka juga sangat kecewa karena tak ada satupun anggota dewan yang menemui mereka.
“Katanya wakil rakyat, tapi tak ada satupun yang keluar nemui kami. Dulu nemui kami, tapi sekarang kami yang ke sini tak ada yang keluar satupun,” katanya.
Sebelum ke kantor DPRD Batam, mereka juga berdemo di kantor Wali Kota Batam. Mereka menyampaikan hal yang sama, kecewa dengan pembongkaran pasar yang dilakukan saat ekonomi sulit dan masa PPKM.
Usai berdemo mereka kemudian menuju ke TPU Seitemiang, Sekupang, untuk menguburkan jenazah Friska.
“Ya, langsung ke Seitemiang. Dikuburkan hari ini,” ungkap salah seorang pendemo yang kemudian masuk ke mobil jenazah yang membawa jenazah Friska.( Btm /emr)