“Data-data terkait lahan ada di komputer, ada dalam data base. Jika ternyata dicek, datanya tidak ada karena faktor-faktor itu sehingga lahan ini kita alokasikan ke perusahaan atau investor lain. Tumpang tindih itu karena masih pegang dokumen, yang baru menindih yang lama, iya,” ungkapnya.
Sehingga dia berharap, para investor yang sudah mendapatkan pengalokasian lahan agar segera membangun sesuai yang sudah dipersentasikan pada BP Batam. BP Batam sendiri ke depan akan terus memperbaiki sistem pengalokasian lahan.
“Bagi yang benar-benar serius ingin membangun tentu kami kasih (lahan). Kita ingin Batam ini perekonomiannya bangkit, seluruh lahan yang sudah dialokasikan dibangun oleh pemiliknya sehingga Batam semakin maju dan pesat,” harap Rudi.
Sementara, Direktur Lahan BP Batam, Ilham Eka Hartawan menambahkan, terkait pelayanan pihaknya mengalami kesulitan karena sebagian perusahaan penerima alokasi lahan tidak secara lengkap mencantumkan alamat dan nomor kontak perusahaan.
“Kami imbau kepada penerima alokasi untuk memberikan alamat terbaru, nomor telepon atau gak alamat email. Kadang-kadang nomor telepon atau emailnya tak jelas juga, sehingga sulit dihubungi,” kata Ilham.
“Dan kalau ada keterlambatan pelayanan terkait pengurusan dokumen lahan itu kesalahan dari saya, karena kami bekerja mengikuti prosedur dan aturan yang ada,” Ilham menambahkan.(BTM / emr)