BTM.CO.ID, BATAM – Di luar kegiatan kampanye yang diselenggarakan secara berkala sesuai jadwal dari KPU Batam, ada satu sesi dialogis yang menjadi trademark Amsakar Achmad. Namanya: Amsakar Mendengar.
Melalui ‘Amsakar Mendengar’, ruang dialog antara Amsakar Achmad dengan masyarakat menjadi lebih lebar, intens, dan berlangsung hangat penuh keakraban.
Masyarakat yang hadir pun lebih leluasa menitipkan harapan-harapannya kepada paslon Pilkada Batam nomor urut 2 ini.
Pada Senin (21/10) dan Selasa (22/10), misalnya, sejumlah kelompok masyarakat (paguyuban) maupun komunitas, seperti Paguyuban Nias, Marga Simbolon, Gema Minang, dll, menjumpai Amsakar Achmad pada sesi Amsakar Mendengar.
“Memang sudah banyak jadwal kita turun baik kampanye maupun silaturahmi, namun ada saja masyarakat yang datang menemui kami,” kata Amsakar Achmad.
Selain memberikan dukungan, sejumlah paguyuban yang datang ke sesi Amsakar Mendengar juga mendiskusikan banyak hal perihal pembanguan Batam.
“Amsakar Mendengar merupakan inovasi Amsakar Achmad bersama tim untuk menjaring masukan dari pelbagai elemen masyarakat,” ujar Amsakar di Sekretariat Tim Relawan ASLI (seberang Hotel 01 Batam Center), tempat ‘Amsakar Mendengar’ biasa digelar.
Pada prinsipnya, sebut Amsakar, pihaknya menyambut baik niat masyarakat yang ingin berjumpa dengannya. Namun, ini tentu saja akan disesuaikan dengan agenda yang telah ada.
“Selama badan sehat, tenaga kuat. Kami akan terima dengan baik,” imbuh dia.
Lebih Intens
Salah satu paguyuban yang hadir di sesi Amsakar Mendengar adalah Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) Wilayah Batam.
Ketua PSBI Wilayah Kota Batam, Wandy FM Simbolon, mengatakan, lewat program Amsakar Mendengar, masyarakat lebih intens untuk menyimak secara dekat dan gamblang visi-misi pembangunan Batam yang diusung paslon nomor urut 2 Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra (ASLI).
“Kita jadi tahu, oh ternyata ASLI ini punya agenda yang namanya 7 Program Prioritas ASLI, yang sangat menyentuh hajat hidup orang banyak. Misalnya seragam gratis untuk anak sekolah dari tingkat SD sampai SMP, insentif untuk lanjut usia (lansia), modal usaha maksimal Rp20 juta bagi pelaku UMKM, dll. Semuanya dijelaskan dengan intens oleh Pak Amsakar, kami sangat bersemangat,” ujar Wandy Simbolon. ( Btm /tim)
