BTM.CO.ID, BATAM – Sekitar 1.000 massa yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Batam akan menggelar aksi unjuk rasa damai selama tiga hari berturut-turut, mulai Rabu hingga Jumat, 22–24 Oktober 2025.
Aksi ini melibatkan berbagai unsur, antara lain serikat pekerja dan serikat buruh, dengan titik aksi utama di PT ASL Shipyard Tanjung Uncang serta PT Caterpillar Batam.
Koordinator aksi, Faisal Kurniawan, menjelaskan bahwa ada tiga tuntutan utama yang akan disuarakan Koalisi Rakyat Batam dalam aksi tersebut, yaitu:
Hapus sistem outsourcing.
Tegakkan aturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Wujudkan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) di Batam.
“Besok kita juga akan ke PT Caterpillar untuk melakukan unjuk rasa, karena beberapa hari lalu terjadi kecelakaan kerja di sana,” ungkap Faisal selasa (21/10/2025).
Ia menambahkan, pihaknya menilai kasus kecelakaan kerja di PT Caterpillar terkesan ditutup-tutupi oleh pihak perusahaan, sehingga masyarakat dan pekerja tidak memperoleh informasi yang transparan.
Koalisi Rakyat Batam berharap agar pemerintah daerah dan instansi terkait memberikan perhatian serius terhadap berbagai persoalan ketenagakerjaan di Kota Batam, termasuk pelanggaran keselamatan kerja dan praktik outsourcing yang dinilai merugikan pekerja.
“Kami ingin keadilan dan transparansi dalam setiap kasus ketenagakerjaan di Batam, jangan ditutup – tutupi” tegas Faisal.
Aksi yang berlangsung selama tiga hari ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi pemerintah dan pengusaha untuk lebih memperhatikan hak-hak pekerja di Batam.
(btm/DDR)