BTM.CO.ID, BATAM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad kembali datang ke Batam untuk memastikan kesiapan kawasan wisata Nongsa Kota Batam dan kawasan wisata Lagoi Bintan untuk menerima kedatangan wisatawan luar negeri.
Sekaligus melakukan rapat koordinasi Safe Travel Corridor Arrangement (STCA) atau Pengaturan Koridor Perjalanan yang Aman pada dua zona yang akan dibuka, Batam dan Bintan dengan konsep travel bubble, Sabtu (20/3) di Hotel Batam View Beach Resort Batam.
Selain itu juga meninjau Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelaku Pariwisata di Kawasan Wisata Nongsa dan Bintan Resort.
“Saya sengaja datang ke Batam ini memenuhi jemputan Pak Gubernur Ansar untuk melihat dari dekat kesiapan Nongsa dan Lagoi dalam rencana menerima turis luar negeri April nanti. Saya juga ingin memastikan pelaksanaan STCA sesuai standar yang telah ditetapkan secar ketat dan disiplin tinggi,” jelas Sandi.
Sandi memuji dengan gerak cepat Kepri dalam mempersiapkan diri menyambut kedatangan wisatawan luar negeri. Gerak cepat ini bahkan mengungguli Bali.
Bila tidak ada halangan kunjungan wisman ini dibuka pada 21 April depan. Bali sendiri sesuai arahan Presiden baru akan mulai dibuka untuk kunjungan wisman pada Juni atau Juli 2021 mendatang.
Selain itu, Sandi mengingatkan untuk tegas dan disiplin dalam menjaga Covid-19 yang sudah menurun bahkan sudah bisa disebut hampir memasuki zona hijau.
Sandi juga meminta Pemerintah Kepri terutama Kota Batam dan Kabupaten Bintan jangan sampai lengah terhadap status Covid-19 yang saat ini sudah menurun. Karena STCA bisa dilakukan apabila angka penyebaran Covid-19 bisa ditekan. Semua jalur termonitor dan terevaluasi dengan baik sesuai tahapannya.
Rapat koordinasi sendiri langsung dipimpin Gubernur Ansar Ahmad dengan melibatkan kementerian, lembaga dan isntansi terkait untuk gerak cepat menyiapkan STCA terutama dari segi pengetatan dan kepatuhan pada pelaksanaan protokol kesehatan. Ketat untuk segi 3M (Mencuci tangan, Memakai Masker dan menjaga jarak), 3T ( Traching, Tracking, Treatment) dan vaksinasi.
Gubernur Ansar kembali menegaskan dihadapan Menparekraf Sandiaga bahwa dua kawasan wisata yang dibuka tersebut benar-benar kawasan yang aman dan yang sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Kami butuh bantuan Pak Menteri untuk terus membantu kami agar tanggal 21 April 2021 nanti saat rencana membuka kunjungan wisata kedua negara ini tidak mundur lagi. Kami sangat berharap pemerintah pusat tidak mundur lagi. Kami dibantu untuk berbagai perjanjian pada rencana ini ,” ujar Ansar.
Gubernur Ansar menyebutkan apabila rencana pembukaan awal berhasil, maka akan diperluas ke kawasan wisata lainnya di Kepri.
Gubernur Ansar juga menyampaikan rencana dua kawasan wisata yang dibuka Nongsa Lagoi akan menggunakan GeNose nantinya. Yakni sebuah alat untuk pendeteksi Covid-19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM).
“Dari negara asal turis melakukan test PCR, sampai Nongsa dan Lagoi menggunakan GeNose. Saat berangkat meninggal zona menggunakan Ge-Nose lagi, dan PCR kembali di negara asal.Tujuan kami agar nyaman dan aman. Intinya, Nongsa dan Lagoi sudah sangat siap,” tegas Ansar.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Staf ahli Menteri Kemenlu Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luat Negeri Siti Nugraha Maulidiah, Deputi I Kemenparekraf Kurlaen Ukar, Wakil Ketua DPRD Kepri Dewi Kumalasar, Walikota Batam H.Muhammad Rudi, Sekda Kabupaten Bintan Adi Prihantara , mewakili Kakanwil Hukum dan HAM Kepri Frieve Sumolang, Kakanwil Bea dan Cukai Kepri Abdul Rasyid, Kadis Pariwisata Kepri Buralimar, Kadis Pariwisata Batam Ardi Winata. (BTM/ DDR)