BTM.CO.ID, BATAM – Puluhan karyawan PT Schneider Electric, Mukakuning, Batam, alamai keluhan usai jalani vaksinasi Covid-19. Puluhan orangnya menjalani perawatan di RS Awal Bros, Baloi. Sebagian lainnya tersebar di rumah sakit lainnya.
“Sebagian ada yang dirawat di Rumah Sakit BIP Mukakuning, sebagian teman ada yang dirawat Rumah Sakit Elisabeth,” ungkap salah seorang karyawan yang ditemui di RS Awal Bros, Rabu (16/6/2021) siang.
Julita, karyawan lainnya mengatakan mereka menjalani vaksinasi Covid-19 yang digelar perusahaan pada, Selasa (15/6/2021) siang, lalu.
Setelah malam harinya mulai merasakan pusing, mual, dan muntah-muntah. Diduga merupakan evek samping setelah divaksin tersebut.
“Kami satu kamar ada tujuh orang, lima orang sakit setelah divaksin,” ungkap wanita yang tinggal di Dormitori Kawasan Industri Mukakuning, tersebut. Hal yang sama juga dirasakan, Juwita, Vero, dan karyawan lainnya yang ditemui di tempat yang sama.
Alami kejala tersebut mereka pun melaporkan ke pihak perusahaan. Mereka pun kemudian disuruh untuk segera berobat ke rumah sakit yang menjadi rujukan perusahaan.
“Pagi kami disuruh kesini. Yang masuk pagi tadi dipulangkan semua,” ungkap karyawan lainnya.
Sementara Humas RS Awal Bros Batam, Cyntia mengatakan belum dapat memastikan jumlah karyawan PT Schneider yang menjalani perawatan. Namun, diperkirakan sudah mencapai puluhan orang.
“Masih pendataan, saat ini perawatan masih berjalan,” ungkapnya.
Namun, sejauh ini kata Cyntia belum ada yang menjalani rawat inap. “Sebagian masih diobservasi dan sebagainya sudah pulang,” ungkapnya lagi.
Banyaknya karyawan perusahaan Schneider yang datang ke RS Awal Bros tambah Cyntia karena pihak rumah sakit menjalanin kerja sama dengan pihak perusahaan.
“Mereka kesini karena (perusahaan) salah satu klien kita,” ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan kondisi yang dirasakan karyawan tersebut merupakan hal yang biasa usai divaksin Covid-19.
“Itu hal yang wajar usai divaksin. Hal yang bermasalah, adanya akibat yang fatal atau kematian,” kata Didi.
Sehingga kata Didi, masyarakat tak harus takut untuk divaksin. (BTM / emr)