Lahir Dari Aktivis Kampus, Amsakar Achmad Tepis Isu Takut Debat dengan Mahasiswa

  • Bagikan

BTM.CO.ID, BATAM – Di tengah persaingan politik Pilwako Batam, isu bahwa calon Wali Kota nomor urut 2, Amsakar Achmad, yang berpasangan dengan Li Claudia Chandra, enggan berdebat dengan mahasiswa, mencuat dan ramai dibicarakan.

Menanggapi kabar tersebut, Amsakar dengan tegas membantahnya. Dia menekankan bahwa diskusi dengan mahasiswa justru merupakan bagian penting dalam perjalanan hidupnya sebagai aktivis dan pemimpin.

“Saya terlahir dan ‘menjadi’ karena kehidupan kampus. Oleh sebab itu, darah aktivis kampus tak akan pernah lepas dari kehidupan saya,” kata Amsakar, Rabu (13/11/2024).

BACA JUGA:   Doa Masyarakat Tanjungpinang Timur Iringi Langkah Rudi - Rafiq di Pilgub Kepri 2024

Sebagai mantan aktivis, ia memiliki rekam jejak yang panjang di dunia akademis. Dia pernah menjabat sebagai dosen serta Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam.

Ia bahkan turut terlibat dalam pembentukan fakultas tersebut.

Amsakar menjelaskan bahwa baginya, kampus bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga titik awal perjuangan untuk perubahan sosial.

BACA JUGA:   Kadisbudpar Kota Batam Ardiwinata Resmikan Bazar Kuliner di Mall Botania 2 Kota Batam

Selama ini, ia aktif berdialog dengan mahasiswa di berbagai kampus di Batam, termasuk Unrika, untuk memahami aspirasi dan kebutuhan generasi muda.
Menurutnya, kritik dan dialog dengan mahasiswa adalah sarana penting dalam menciptakan kebijakan yang benar-benar berpihak pada masyarakat.

Isu bahwa Amsakar takut berdebat dianggapnya sebagai strategi politik lawan untuk menjatuhkan citranya. Sebaliknya, ia menganggap debat sebagai kesempatan berharga untuk mendengarkan generasi muda yang ia pandang sebagai penggerak utama perubahan di Batam.
“Jiwa aktivis bukan sekadar masa lalu bagi saya, tetapi bagian dari diri saya yang terus hidup,” tambahnya.

BACA JUGA:   UPN Jogja dan Kedubes AS Gelar Pelatihan Wartawan Perbatasan Di Kepri Secara Daring, Daftar Disini

Sebagai calon pemimpin, Amsakar berkomitmen untuk memegang prinsip dialog dan keterbukaan.

Ia berharap mahasiswa memiliki semangat kritis dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, dan menegaskan kesiapannya untuk terus berdiskusi, berdialog, serta berdebat demi masa depan Batam yang lebih baik. ( Btm/tim)

  • Bagikan