
Untuk Lockable Valve Angel 1/2″x 3/4″ Ball Valve Brass 1/2″ Female Male Adaptor Coupling Brass 1/2″. Kemudian, Segel Dinas Biru Seal Tape Elbow 90 drat dalam PVC 1/2″, per paket harga satuan pada Perka tahun 2020, sekitar Rp 429.974, diusulkan menjadi Rp 541.000. Selisih harga satuan lama dan baru Rp 111.026.
Sementara biaya material, disesuaikan dengan kenaikan harga material, biaya upah kerja ke kontraktor saat pemasangan dibayarkan sesuai atau berdasarkan harga pasir, semen dan lainnya.
Untuk Elbow EF 25 MM, ClampSadle+Ferrule Electfusion 63mmx25mm, Pipa HDPE 25 MM PN 12.5, Lem PVC, Coupler EF 25 MM dan Pipa PVC 1,5″ (Selongsong), satu paket, naik dari Rp 345.000 menjadi Rp 364.000 atau naik Rp 19.000.
Selanjutnya untuk biaya upah, termasuk pasir, semen, aspal dan cor Beton (Sesuai Kondisi Lahan), biaya sekitar Rp 205.000, naik menjadi Rp 400.000 per sambungan. Sehingga selisih dari perka lama dan perka baru, sekitar Rp 195.000. Sehingga total selisih biaya dari Perka lama dan Perka baru, hanya sekitar Rp 325.026.
Ia menambahkan perka nomor 2 tahun 2022 mengatur bagi penyelenggara SPAM berwenang melaksanakan evaluasi terhadap jaringan pipa SPAM yang sudah dibangun atau dipasang oleh instalatir diberbagai kawasan seperti kavling. “maka akan dilakukan evaluasi bersama pemilik jaringan untuk mendapatkan harga yang wajar atas jaringan dan infrastruktur pendukung SPAM sehingga masyarakat tidak terbebani,” sambung Ibrahim.
“Selama ini biaya yang diterapkan instalatur ke masyarakat berbeda signifikan dalam kawasan yang berbeda. Ada yang lima juta per pemohon, malah ada lagi yang mencapai angka enam belas juta, walau setelah di nego akhirnya menjadi lima juta. Inilah yang akan ditata,” tegas Ibrahim.
Delegasi peserta dari (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia) AKAINDO Batam, Suhermanto mengakui sempat terjadi kesalahpahaman para peserta yang hadir saat memberikan tanggapan pada Perka.
“Memang sedikit ada persepsi dari kawan-kawan instalatur yang memang belum begitu paham tentang isinya karena memang rata-rata belum dapat salinannya, jadi memang masih dipertanyakan, apalagi dalam perka ini menyangkut masalah penanaman pipa ini atau aset,” ungkapnya.
Namun menurutnya, aturan pada Perka ini sebelumnya sudah pernah dilakukan pihaknya dengan BP Batam sewaktu masih Otorita Batam. “Waktu itu sudah pernah ada contoh, untuk kavling Saguba di Kampung Becek sekitar tahun 2000an, waktu itu kami Instalatur yang memasang semua tapi ada dana talangan dari pihak Otorita Batam, kami dari instalatur itu diganti dan dibayar dari BP Batam (OB), terus masyarakat yang mau masang air nyicil kepada Otorita Batam dan itu sudah pernah dilaksanakan,” tutur Suhermanto. ( BTM /r)