Literasi Digital, Bahaya Pornografi dan Pelecehan Seksual di Ruang Digital

  • Bagikan

BTM.CO.ID, BATAM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memberikan arahan tentang pentingnya sumber daya manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Etika Digital, Etika Digital, dan Budaya Digital.

Dalam webinar yang digelar di Batam, Kamis (9/9/2021) siang, menghadirkan Wali Kota Batam, HM Rudi Sebagai Keynote Speaker. Dalam webinar dengan mengambil tema “Bahaya Pornografi dan Pelecehan Seksual di Ruang Digital” tersebut menghadirkan nara sumber yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.

Pembahasan tentang asusila adalah perbuatan yang menyimpang dari norma-norma atau kaidah kesopanan, yang merupakan tindak pelanggaran dan menyimpang nilai-nilai moral manusia. Sedangkan konten asusila merupakan informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik yang menyimpang dari kaidah-kaidah kesopanan. Konten asusila jika merujuk ke pasal KUHP, kesusilaan diartikan sebagai tindakan pornografi dan pornoaksi, mempertunjukan alat kelamin, zinah dan perbuatan cabul, serta pemerkosaan. Dalam konten sosiologi, asusila didefinisikan sebagai menyimpangan dari norma yang berlaku.

BACA JUGA:   Maksimalkan Penerapan Nontunai Gonjot PAD Kota Batam

“Konten berbau asusila sering kali muncul di berbagai platform digital. Yang mengkhawatirkan lagi, konten negatif tersebut dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat hampir tidak ada batasan umum,” kata Agung Pramudya Wijaya, M.Sn sebagai Dosen Desain Produk ITENAS Bandung sekaligus wirausahawan kuliner yaitu Kopi Tarik Ulur.

BACA JUGA:   Jelang Ramadhan, Vaksinasi Massal Yang Diselenggarakan Binda Kepri Dipadati Ribuan Masyarakat

Sementara, Dr. Pitoyo, SS, M.Ikom sebagai Ketua Umum Ikatakan Doktor Ilmu Komunikasi (IDIK) UNPAD menambahkan, file pornografi dapat menyasar ke tempat penyimpanan data. Dia mengingatkan waspadai masuknya file-file yang datang tanpa diundang ke tempat penyimpanan data digital di akun google maupun cromebook.

“Perhatikan akun cromebook dan google drive anak setiap saat. Para produsen film porno sengaja mendistrusikan file porno dengan menyasar tempat penyimpanan data. File tersebut dikirim setiap saat dan terus menerus. Mengamankan cromebook dan google drive adalah dengan cara siapkan aplikasi Family Link yang memungkinkan Anda menetapkan batas dan juga mengelola akun chromebook anak Anda. Amankan chromebook anak Anda atau perangkat lain. Gunakan aplikasi pemantauan seperti Bark. Bark memonitor google drive. Menggunakan Bark membantu Anda memantau di mana pun anak Anda mengakses google drive. Mereka akan mengirimi Anda peringatan jika ada sesuatu yang tidak aman muncul,” kata Pitoyo. (BTM /r)

BACA JUGA:   Walikota Batam Rudi Ungkap Langkah Lanjutan Pengendalian Covid-19 di Kota Batam
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *