LAM Kota Batam Jadi Rujukan Penetapan Hari Jadi Karimun

  • Bagikan

BTM.CO.ID, BATAM– Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam menerima kunjungan kerja (kunker) Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Karimun, Kamis (10/2/2022). Kunjungan ini dalam rangka mempelajari tentang penetapan Hari Jadi Karimun.

Kunker ini disambut oleh Ketua Harian LAM Kota Batam, Datok Muhammad Sahir Ibrahim. Ia mengatakan, untuk menetapkan hari jadi sebuah kota atau kabupaten perlu dipertimbangkan sehingga tidak ada masalah. Ia menjelaskan, berdasarkan pengalaman Batam menetapkan Hari Jadi Batam, melalukan berbagai kegiatan salah satuny meminta pendapat para tokoh Kepri.

“Batam menggelar seminar mengundang tokoh Kepri sehingga menghasilkan 18 Desember 1829 ditetapkan Hari Jadi Batam yang diperingati setiap tahun,” katanya.

BACA JUGA:   Jefridin Dukung Penuh Kegiatan Halal Bihalal Himpunan Keluarga Kerinci Batam 12 Mei Mendatang

Pengurus LAM Kota Batam, Samson, ditetapkan Hari Jadi Batam berdasarkan surat penugasan Nong Isa memengang perintah atas Nongsa dan rantau kurang lebih selama lima tahun, yang dikeluarkan oleh Komisaris Jenderal, Sultan Abdul Rahmansyah yang menjabat pada tahun 1812-1832 Masehi dan Yang Dipertuan VI Raja Ja’far pada tahun 1808-1832 Masehi. Bertepatan dengan Hari Jumat, 18 Desember 1829 Masehi.

“Inilah dasar kuat kita ada pemerintah resmi,” ucapnya.

BACA JUGA:   Gercep PLN Batam Berhasil Pulihkan Kelistrikan 508.427 Pelanggan

Penetapan mengacu sebagaimana Peraturan Daerah (Perda) Kota Batam Nomor 4 Tahun 2009. Pada tahun 2009 pertama kali menggelar Hari Jadi Batam.

Juru Bicara DPRD Kabupaten Karimun, Putra, menceritakan gagasan ini tercetus dari organisasi kepemudaan di Kabupaten Karimun, menanyakan sejarah Karimun. “Pemuda Karimun menanyakan apakah Karimun baru berusia 22 tahun sedangkan Batam sudah berumur ratusan tahun, apakah ada sejarahnya,” ungkapnya.

Atas gagasan itu, ia menyampaikan DPRD Kabupaten Karimun berinisiatif mengali informasi sejarah di Kota Batam. Karena Kota Batam sudah berusia 192 tahun.

“Karimun ingin seperti Batam. Kami berinisiatif melakukan studi komparasi Hari Jadi Batam. Kami mengambil sejarah keamiran pada zaman pemerintah Belanda tahun 1837 yang dipimpin Raja Abdullah,” terangnya.

BACA JUGA:   Rudi Motivasi Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Batam

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mengapresiasi keinginan pemuda Karimun direspon baik oleh pemerintah dan DPRD Kabupaten Karimun. Kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan mengunjungi Batam karena Batam perna melakukan hal yang serupa yakni menetapkan Hari Jadi Batam.

“Tepat mereka berkunjung ke Batam karena Batam sudah melakukan, baik secara teknis, seminar, ada ahlinya, ada timnya,” pungkasnya. ( BTM /r)

  • Bagikan