BTM.CO.ID, BATAM – Pengungsi asal Afganistan di Kota Batam kembali lakukan aksi demonstrasi di depan kantor Wali Kota Batam, rabu (1/12/2021). Mereka menuntut tetap menginginkan diberangkatkan ke negara ketiga Australia, Kanada, New Zealand dan Amerika.
Fatimah (30) salah satu pengungsi sudah hampir 8 tahun tinggal di Batam, Kepulauan Riau, Indonesia. Ia juga menyayangkan proses dari UNCHR untuk menempatkan ke negara ketiga sangat lambat.
“UNCHR tidak peduli sama kami, saya disini sudah 8 tahun dan saya sudah punya dua anak,” kata Fatimah saat melakukan aksi demonstrasi.
Kata dia, selama hidup di Indonesia kedua anaknya tidak memiliki status kewarganegaraan. Tidak hanya itu saja, anak-anaknya juga tidak mendapatkan pendidikan yang laik selama berada di Indonesia.
“Hidup kami disini tidak jelas, kami demi disini ingin mengetahui secara pasti untuk di berangkatkan ke negara ketiga. Semua yang ada disini, baik orang dewasa sampai ke anak-anak depresi,” ucapnya.
Shakeri pengungsi lainnya juga menginginkan secepatnya diberangkatkan ke negara ke tiga. Apalagi sambungnya, anak keduanya yang berusia 12 tahun memiliki penyakit jantung.
“Anak saya sakit jantung, katanya kalau ada anak yang sakit, prosesnya cepat diberangkatkan ke negara ketiga,” ujarnya.
Kata Shakeri, pengungsi Afganistan di Batam ada sekitar 200san orang. Daam 4 tahun belakangan ini, ada tiga keluarga yang diberangkatkan ke negara ketiga atau negara tujuan seperti Amerika, New Zealand, Australia dan Kanada.
“Kami tidak tahu lagi, dinegara kami tidak ada lagi pemerintahannya yang resmi,” ucapnya. ( BTM /by)